Selasa, 06 November 2012

Pemimpin dan Perubahan


PEMIMPIN DAN PERUBAHAN


Memimpin sebuah organisasi, tidak semudah yang dibayangkan, karena banyak permasalahan yang terjadi dikala pimpinan organisasi lengah dan kurang berkonsentrasi terhadap organisasi yang dipimpin.  Dalam naskah ini dicoba untuk menyampaikan pendapat dan saran berkaitan dengan kepemimpinan, yang dalam naskah ini difokuskan kepada bagaimana memanfaatkan waktu, peluang, yang akan memberi kesempatan untuk meraih sukses dalam mengelola organisasi dalam mencapai tugas pokok.

Sebagai pemimpin jangan menunggu, dan jangan menunda-nunda rencana dan pekerjaan. Setiap pemimpin selalu mempunyai rencana untuk mencapai keinginan dalam membangun organisasi. Namun dalam banyak kasus rencana/angan-angan tidak segera diwujudkan, sering terucap “nanti” “suatu saat” , “seandainya” , “tunggu waktu yang tepat” atau “ besok aja deh “ kata dan kalimat seperti ini yang sering menyebabkan tertundanya keinginan , cita-cita, tujuan yang diharapkan, karena tidak pernah direalisasikan hanya menunggu saat yang tepat. Sebagai pemimpin tidak boleh terbelenggu dengan “ tunggu waktu yang tepat “ atau “ suatu saat nanti” karena bila suatu tujuan tidak segera direalisasikan, maka tidak akan pernah terwujud. Oleh karenanya setiap keinginan yang diangankan harus segera direalisasikan, manfaatkan segala sumber daya yang ada agar keinginan yang diangankan dapat terwujud. Bayangkan penyesalan bila keinginan yang diangankan tersebut tidak tercapai, dan bayangkan juga betapa senangnya bila keinginan yang diangankan dapat terwujud. Gunakan emosi “penyesalan” dan “betapa senangnya” untuk mendorong semangat agar tidak menunda pekerjaan dalam mencapai keinginan yang diangankan demi kemajuan dan peningkatan organisasi.


Sebagai seorang pemimpin harus dapat mewujudkan situasi dimana setiap orang dapat merasakan aman untuk mengekspresikan diri masing-masing, agar dapat mendorong terlaksananya hubungan yang positif antar fihak, menciptakan dukungan , kerjasama tim, persahabatan , peningkatan kemampuan dan terhidar dari kemungkinan konflik. Sebagai pemimpin harus mengembangkan organisasinya dari kritik dan dukungan, dengan adanya kritik menunjukkan bahwa ada penolakan dari awak organisasi, hal ini dapat terjadi karena komunikasi yang kurang terjalin sehingga persepsi yang berbeda. Yakinkan kembali apa yang menjadi tujuan dan samakan persepsi, lakukan kembali, lihat respon yang timbul. Dukungan yang baik berarti persepsi atas kegiatan yang dilakukan sudah sama dan dapat dimengerti, awak melakukan tugas karena tujuan yang dimengerti dan sasaran yang diketahui dengan jelas, sehingga mereka tahu kapan memulai dan kapan harus berhenti, tanpa keraguan.

Sebagai pemimpin harus mampu mendorong terjadinya pertukaran informasi secara utuh, memberi peluang awak organisasi untuk berekspresi menyatakan perasaan secara jujur. Membagi informasi dalam suatu organisasi akan membantu menghilangkan rasa tidak percaya dan saling curiga antar unsur dalam organisasi, dan juga akan membangun kesamaan persepsi menghadapi suatu sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Informasi harus dapat terbuka baik yang negatif maupun yang positif sehingga sebagai pemimpin dapat mengambil langkah –langkah untuk menetralisir hal yang bersifat negatif dan mengarahkan untuk menjadi positif. Keterbatasan dalam berekspresi akan menutup diketahuinya hal negatif ( kritik ), sehingga mengganggu jalnnya tugas organisasi.

Pemimpin harus mampu mengelola emosi agar mendatangkan manfaat. Adakalanya pemimpin melakukan tekanan , untuk membiasakan anak buahnya menghadapi berbagai macam isue, masalah dan tuntutan yang mengharuskan semua orang mampu mengatasi segala sesuatu dengan pikiran jernih dan tidak terbawa emosi, pendeknya setiap awak organisasi harus mampu mengelola emosi, agar semua tugas dapat terlaksana dengan baik.

Memimpin dengan konsistensi, kejujuran dan integritas; membagi visi kepada seluruh anggota organisasi; membentuk model prilaku yang dapat diterima; membangun tim yang dapat melakukan kerjasama, konsensus dan emosi yang harmonis;menciptakan nilai inti dan memadukan dengan aspirasi individu; membentuk sistem check and balance dari keharmonisan emosi, untuk mencegah kemarahan, balas dendam dan sikap tidak respek .

Tidak ada keberhasilan sebagai hasil pekerjaan pemimpin sendiri, setiap keberhasilan adalah hasil kerja bersama. Pemimpin harus menyadari bahwa mencapai keberhasilan tidak dapat dilakukan sendiri, selalu melibatkan orang lain. Dalam mengelola organisasi, hal penting yang perlu diperhatikan adalah manusia, sebagai awak organisasi, yang mempunyai keinginan, cita-cita, yang harus diperjuangkan. Mereka juga memiliki semangat yang harus selalu dikobarkan oleh pemimpin. Menumbuhkan semangat dapat dilakukan dengan komunikasi yang baik untuk mengetahui apa yang menjadi perhatian anak buah. Mengadopsi keinginan anak buah yang sesuai dengan arah tujuan organisasi akan memberikan keuntungan, dapat menumbuhkan semangat kerja anak buah dan akan merubah pola pengendalian, karena apa yang dikerjakan merupakan bagian dari keinginan anak buah, mereka akan melakukan tugas penuh kesadaran dan didukung dengan semangat untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut, karena pencapaian tugas tersebut sama artinya memenuhi keinginan mereka. Oleh karenanya pengawasan dan pengendalian menjadi minimal, pemimpin cukup dengan memberi pengarahan bagaimana tugas tersebut dilakukan dan menyampaikan permintaan agar tugas tersebut harus dapat mencapai tingkat yang optimal.

Sebagai seorang pemimpin berusaha untuk dapat mencetak banyak pemimpin lain yang memiliki integritas demi bangsa dan negaranya, dengan demikian akan meningkatkan kinerja organisasi dengan budaya kerja yang bersih, karena banyak pemimpin yang memiliki dedikasi dan integritas.

Tidak ada komentar: