Diskusi tentang Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) tidak akan pernah berhenti selama sebagian warga negara Indonesia menganggap bahwa menjadi TKI masih menjadi pilihan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masih menjadi lahan usaha dan industri yang menghasilkan banyak keuntungan bagi pengerah jasa tenaga kerja. Berita seputar TKI bermasalah di luar negeri terus meningkat, dan otomatis menambah beban permasalahan ketenagakerjaan Indonesia. Para TKI yang mencoba memperoleh rezeki di beberapa negara, namun tak jarang yang menerima perlakuan tidak adil, baik dari pihak majikan, penyalur/ Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), pemerintah tempat mereka bekerja, ataupun pemerintah kita sendiri. Terdapat beberapa faktor yang menjadi faktor penyebab meningkatnya arus TKI ke luar negeri yang dalam pandangan beberapa kalangan dianggap kurang menguntungkan nama baik negeri ini.
1. Sebagai akibat dari lemahnya sektor industri yang tidak mampu menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja, menyebabkan keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri, termasuk adanya pemutusan hubungan kerja akibat tutupnya perusahaan-perusahaan besar sebagai imbas dari krisis moneter lalu, menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi, ternyata belum dapat berpengaruh langsung terhadap perkembangan sektor riil mengakibatkan semakin lebarnya jurang antara yang miskin dan kaya. Selain itu secara tidak disadari perekonomian Indonesia mulai mengarah kepada sistem kapitalisme, yang tidak mengenal belas kasihan dalam persaingan bisnis dan hanya mementingkan kelompok masing-masing, tanpa mempedulikan kondisi masyarakat dilingkungannya.