Re-Uni AKABRI 1981 di Magelang.
Para perwira lulusan Akabri tahun 1981, dilantik pada 23 Maret 1981 di Magelang dalam upacara Prasetya Perwira dengan Inspektur Upacara Presiden Republik Indonesia. Setelah 30 tahun pengabdiannya , para abituren ini melakukan napak tilas di kesatrian, dimana mereka pernah bersama-sama, senasib sepenanggungan melakukan aktifitas dan menjalani proses pendidikan.
Sebelumnya pada tahun 2006 , Re_uni 25 tahun pengabdian juga pernah dilakukan, tidak hanya dari Angkatan Darat saja tetapi juga seluruh Angkatan dan Kepolisian, karena masa basis selama 1 tahun mereka selesaikan bersama-sama di lembah Tidar. Pada acara tersebut mereka mengucapkan “ikrar” yang secara bersama menyatakan bahwa selamanya dalam situasi dan kondisi seperti apapun, mereka tetap bersaudara, bukan hanya pribadi mereka saja tetapi juga termasuk keluarganya.
Perjalanan pengabdian 30 tahun perwira Akabri 1981, telah mengalami berbagai pengalaman dan penugasan yang menempa mereka menjadi perwira-perwira yang patut diandalkan dan mereka adalah asset penting negara, yang sangat layak menjadi pimpinan di organisasi Angkatan Darat. Namun selama perjalanan pengabdian mereka, seperti halnya tumbuhan, meskipun mereka ditanam bersamaan, dipupuk secara merata, pertumbuhannya akan berbeda, tergantung dari mutu bibitnya dan tanah dimana mereka ditanam. Demikian juga dengan para perwira ini, dilantik bersama-sama, melakukan tugas dan pembinaan yang relatif sama, namun peluang, kesempatan dan nasib mereka berbeda-beda, tetapi mereka tetap sebagai “saudara” selamanya.
Selama di Magelang di kesatriaan Akmil, mereka mengenang masa-masa indah selama menjadi Taruna, salah satu kegiatannya, mereka mencoba memainkan peralatan Drum Band Canka Lokananta, yang menjadi kebanggaan Akademi Militer Magelang dan juga menyampaikan tali asih, sebagai implementasi ikatan “saudara” kepada para warakawuri perwira Akabri 81.
Setelah 30 tahun masa perwira, saat ini masing-masing telah berkembang dan sesuai dengan “bibitnya”, komposisi kepangkatan telah berubah yaitu : 8 orang berpangkat Mayor Jenderal, 34 Brigadir Jenderal (paling tidak), 5 orang Letnan Kolonel sisanya adalah Kolonel diberbagai kecabangan, selain mereka yang telah gugur/meninggal (11) dan yang sudah purna tugas (7).
Perbedaan pangkat dan jabatan yang sangat menyolok, meskipun para perwira yang dilantik menjadi letnan dua bersamaan, dalam kehidupan organisasi militer tidak dapat dihindari diantara mereka menjadi atasan dan bawahan, karena ketentuan dalam organisasi militer memang berlaku seperti itu. Sebagai bawanan, mereka ikhlas dan setulus hati menghormati atasan. Para perwira yang gatasan, tidak ragu dalam memberi perintah atau instruksi kepada (saudara) yang menjadi bawahan demi keberhasilan tugas pokok organisasi. Demikian juga mereka yang menjadi bawahan, ketaatan kepada atasan untuk melaksanakan tugas menjadi kebanggaan mereka demi tugas organisasi. Diluar kehidupan organisasi mereka tetap sebagai saudara. Semoga cita-cita ini terwujud dan menjadi kenyataan, tidak cidera oleh kesalahfahaman dan situasi lain yang merugikan. Kasad dalam sebuah kesempatan menyampaikan satu pesan penting bagi semua para prajurit “ bahwa dalam kehidupan selalu terjadi perubahan, namun perubahan harus menjadi lebih baik, bukan berubah menjadi lebih buruk”
Semoga melalui acara re_uni tersebut dapat memberi semangat yang lebih dahsyat agar setiap perwira dapat mengemban tugas masing-masing menjadi lebih baik dan lebih berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar