Jumat, 19 April 2013

KOMUNIKASI KEPEMIMPNAN

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN



KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN LAPANGAN

     Dalam kehidupan militer, Kepemimpinan tidak pernah lepas dari bahan pembicaraan dan diskusi, baik pada acara resmi ataupun tidak resmi , karena dalam mengelola organisasi, baik militer  maupun organisasi lainnya, kepemimpinan  menjadi faktor yang sangat penting dan berpengaruh mutlak terhadap keberhasilan ataupun kegagalan sebuah organisasi dalam melaksanakan tugas. Kepemimpinan dalam organisasi militer dengan organisasi lain meskipun banyak hal yang serupa dalam penerapannya, namun tujuan akhir dalam mempimpin sangat berbeda.  Dalam Naskah ini fokus pembahasannya yang berkaitan dengan organisasi Militer.
     Kepemimpinan yang diterapkan pada organisasi militer,  dipilahkan dalam beberapa tingkatan  sesuai dengan karakter dan pola yang diterapkan dalam mengelola organisasi.   Beberapa yang tidak asing yang sering didengar adalah kepemimpinan tatap muka, kepemimpinan Lapangan, kepemimpinan senior dan kepemimpinan strategis.   Namun dari semua tingkatan kepemimpinan ini,  pola yang diterapkan dan memiliki peran penting adalah kepemimpinan lapangan, sebagai implementasi dari azas dan prinsip kepemimpinan yang dipercaya sebagai sebuah pedoman yang bila diterapkan secara benar,  akan mewujudkan keberhasilan dalam kepemimpinan.   
            Patut disadari bahwa apa yang diterapkan dalam dunia militer, dimana para perwira yang diberi kesempatan untuk memimpin sebuah organisasi, tidak semua akan berhasil menjadi pemimpin, namun mereka tetap memiliki otoritas sebagai Komandan atau kepala yang mengelola organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.  
            Dalam mengelola organisasi, faktor kepemimpinan menjadi faktor utama dan berpengaruh besar dalam berbagai situasi, pendapat ini meskipun tidak berarti paling benar, namun beberapa kondisi dapat dipelajari dan dibuktikan seperti apa yang diterapkan pada era perjuangan.  Pada era tersebut, Kesatuan/organisasi militer sebagian dinamai sesuai dengan pimpinan tertinggi dalam organisasi tersebut, yang lazimnya pada waktu itu diberlakukan pada tingkat kompi maupun tingkat batalyon.   Sebutan seperti ini secara nalar cukup beralasan, karena dalam kehidupan militer, karakter pimpinan akan mewarnai organisasi, sehingga untuk melihat dan menilai sebuah organisasi, apa yang akan dilakukan dalam menghadapi situasi tertentu, orang diluar organisasi dapat memperkirakan sikap organisasi hanya dengan mengetahui siapa pimpinan satuannya, karena karakter pimpinan organisasi yang akan terlihat dan diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga mereka akan memandang bahwa karakter satuan adalah cerminan dari karakter pimpinannya.
            
Seiring dengan perkembangan politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesan tentang sebuah organisasi sudah tidak lagi dapat dicerminkan oleh pimpinan satuan, meskipun beberapa satuan masih terlihat seperti pandangan yang disampaikan terdahulu.   Dengan kemajuan teknologi, ternyata berpengaruh besar terhadap pengelolaan organisasi, dimana setiap anggota organisasi telah mempunyai kesibukan sendiri dengan memanfaatkan fasilitas yang dapat dinikmati melalui penggunaan teknologi.   

Pengaruh kondisi seperti ini, menyebabkan banyak permasalahan yang timbul dan menurut pandangan awam menunjukkan telah terjadi penurunan disiplin dan menurunnya kepercayaan awak organisasi terhadap pimpinannya.   Beberapa kasus yang pernah terjadi seperti penyerangan dan pengerusakan fasilitas institusi Polisi oleh prajurit  yang terjadi di Masohi, Medan atau di Baturaja, menjadi indikasi bahwa telah terjadi penurunan disiplin, menurunnya kepercayaan anggota terhadap pimpinan. Pimpinan sulit memperoleh loyalitas dari prajurit, yang menunjukkan bahwa pimpinan satuan tidak mampu menerapkan kepemimpinan lapangan yang tepat.
            
Berkaitan dengan munculnya indikasi tersebut diatas, perlu  dipelajari hal apa saja yang berpengaruh terhadap kegagalan pimpinan.   Salah satu penyebab yang mungkin terjadi adalah faktor komunikasi,  oleh karenanya bagaimana pengelolaan komunikasi dalam kepemimpinan agar tugas pokok satuan dapat tercapai optimal dan hubungan pimpinan dan prajuritnya terselenggara dengan lebih baik ?