Jumat, 25 November 2011

GAGASAN NETRAL DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERMASALAHAN SEPARATISME DI PAPUA


GAGASAN NETRAL DALAM UPAYA
PENYELESAIAN PERMASALAHAN SEPARATISME DI PAPUA

Oleh : Juanda Sy, M.Si (Han)

1.             Pendahuluan.   Dalam kasus konflik internal, seperti yang terjadi di Papua dan Aceh, permasalahan pokok yang menjadi pemicu adalah adanya kesenjangan Ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya  yang menyebabkan konflik sosial dan menimbulkan implikasi kepada tugas komunitas keamanan.  Namun demikian, konflik sosial yang terjadi tidak mungkin dapat diatasi hanya oleh komunitas keamanan, karena akar permasalahan merupakan bagian dari tugas, peran dan fungsi lembaga yang membidangi sektor yang terjadi kesenjangan.  Bila keputusan negara hanya memerangi kelompok bersenjata saja, akan cenderung berlarut, sangat sulit memperoleh dan menuntaskan permasalahan, selama permasalahan pokok yang menjadi penyebab tidak diatasi dengan baik.   Dalam beberapa kasus dimana efektivitas dalam melaksanakan peran dan misi dapat dievaluasi, namun efektivitas yang terbaik umumnya ditentukan oleh  bagaimana negara mengatur dan menetapkan peran dan tugas komunitas keamanan dalam  mengatasi permasalahan separatisme dan konflik internal lainnya yang berkembang.
            Keputusan pemerintah dalam memisahkan institusi dan peran TNI dan Polri,  telah mengakibatkan kerancuan yang berkepanjangan dan bahkan menyulitkan pemerintah dalam mengatasi permasalahan dan merugikan kepentingan rakyat, karena langkah tersebut tidak diawali dengan memisahkan fungsi Pertahanan dan fungsi keamanan.   Setelah pemerintahan Indonesia menerapkan sistem demokrasi, permasalahan besar dan menyangkut keselamatan bangsa masih belum dapat memerankan semua institusi, karena pengelolaan keamanan nasional masih dalam perdebatan dan setiap lembaga masih mementingkan institusi masing-masing dan belum mengutamakan keselamatan negara dan bangsa.  
         Perlu kesepakatan bersama untuk memahami bahwa tugas pertahanan sebagai fungsi negara dan keamanan sebagai fungsi pemerintah yang seharusnya tidak dipisahkan, karena sebagai fungsi negara salah satunya adalah keamanan.   Dengan munculnya ide separatis dan aksi aksi menentang pemerintah yang berkembang dari waktu kewaktu, akan menghabiskan energi pemerintah untuk menetralisirnya,   menyebabkan negara sulit berkembang, karena dibalik layar, kondisi dalam negeri membutuhkan biaya besar untuk mengantisipasi dan menghadapinya, sementara keadaan yang berkembang sangat mungkin diprovokasi oleh fihak asing yang menanamkan pengaruh dan mendukung aksi serta menjadi sponsor kegiatan yang menentang pemerintah.    Menghadapi situasi yang terus berkembang di wilayah Papua, bagaimana memerankan setiap institusi yang berkepentingan agar peduli dan aktif mengantisipasi dan menekan berkembangnya ide seperatisme ?

Selasa, 22 November 2011

MENEGAKKAN KEDAULATAN NEGARA


TUGAS BERSAMA DALAM MENEGAKKAN KEDAULATAN NEGARA

Dalam mencapai tujuan organisasi, trend yang berkembang, masing-masing menetapkan visi dan sekaligus misi agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Dalam pemahaman beberapa fihak menyatakan bahwa organisasi ada karena ada misi, sehingga visi menjadi hak prerogatif pimpinan organisasi, sebagai sebuah"mimpi" yang menjadi dorongan motivasi agar misi organisasi dapat dicapai. Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, pada akhirnya untuk dapat mengelola organisasi, dibutuhkan pembinaan yang terarah dan akuntabel, sehingga setiap langkah pembinaan dapat dipertanggung jawabkan serta dapat memenuhi azas efetif dan efisien, yang menggambarkan bahwa sebuah tugas dilaksanakan harus mencapai sasaran yang ditetapkan dan dengan biaya yang wajar dan tidak berlebihan.

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial budaya menjadi suatu aspek penting yang dapat mempengaruhi budaya organisasi baik secara langsung atau tidak langsung.  Sebagian besar organisasi tidak dapat menghindari pengaruh budaya lingkungan, perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi , sehingga organisasi yang harus menyesuaikan.   Meskipun demikian, ada juga organisasi dengan budaya yang sangat kuat, sehingga dapat berperan dan berpengaruh terhadap lingkungannya, meskipun tidak mempengaruhi secara mendasar terhadap budaya setempat.   Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah pula diadopsi oleh militer dan menghasilkan perkembangan persenjataan sehingga berakibat terhadap doktrin peperangan yang berlaku di dunia militer.

TANGGUNG JAWAB BERSAMA MENGATASI SEPARATISME




TANGGUNG JAWAB BERSAMA  
MENGATASI SEPARATISME

Pengalaman Indonesia mengatasi permasalahan dalam negeri cukup banyak, meskipun dari berbagai pengalaman mengatasi permasalahan tersebut tidak semua dapat diselesaikan secara tuntas, paling tidak permasalahan yang terjadi dapat dipantau dan dapat diredam pada aspek dan batas tertentu yang dapat diterima fihak fihak yang tlibat dalam permasalahan tersebut.   Permasalahan yang menonjol yang sampai saat sekarang masih belum dapat diselesaikan secara tuntas adalah adanya ide separatis yang berkembang di wilayah Aceh dan Papua.    Dari pengamatan, ide separatis sebenarnya tidak didukung secara mayoritas rakyat diwilayah tersebut, namun eksistensi gerakan ini dikenal dan menjadi bahasan secara internasional, karena para tokoh separatis ini, menggunakan berbagai media untuk mendukung cita-cita mereka.   

Selain aktifitas yang bersifat politik, mereka juga menggerakkan kekuatan bersenjata sebagai alat untuk menunjukkan bahwa mereka masih berjuang dan dengan aktifitas ini, dunia luar akan melihat dan menjadikan kegiatan mereka sebagai bahan untuk diperbincangkan.   Meskipun banyak negara bersepakat untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan bahkan menyatakan secara politik tidak akan memberikan dukungan kepada kelompok separatis, namun masih ada negara yang memanfaatkan kondisi ini dengan memberikan suaka politik kepada para tokoh yang lari ke negara mereka, dan secara politik seolah mendukung perjuangan kelompok separatis.

Ide memisahkan diri dari pemerintah pusat, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi dibeberapa negara lain baik yang berada di kawasan Asean maupun dikawasan lain, bahkan juga terjadi di negara maju.   Di philipina, adanya separatis Moro; di Thailand ada kelompok Macan Thamil, di India, Inggris, China juga ada wilayah yang ingin memisahkan diri dari pemerintah pusat masing-masing.