Jumat, 10 Juni 2011

Perang dan Bisnis

Penerapan strategi militer untuk Bisnis

Perang, merupakan sesuatu yang sangat penting karena akan menjadi penentu tetap tegak atau runtuhnya sebuah negara, oleh karenanya membutuhkan perencanaan yang teliti dan staregi yang tepat. Tanpa perhitungan yang matang dalam melaksanakan strategi akan mengacaukan peperangan, karena pemilihan medan, waktu dan pengerahan sumberdaya yang tidak tepat menghadapi situasi yang tidak tepat . Kekalahan dalam pertempuran akan mengorbankan nyawa prajurit, kehilangan senjata dan peralatan, kerusakan fasilitas dan kehilangan wilayah. Kegagalan dalam bisnis, menyebabkan hilangnya modal, menimbulkan korban tenaga kerja/ pemutusan hubungan kerja, kehilangan fasilitas dan kehilangan pasar. Dampak yang ditimbulkan oleh kegagalan dalam bisnis akan berpengaruh kepada bidang lain terutama terhadap perekonomian yang hampir serupa apabila kalah perang yang dapat menghancurkan kehidupan bangsa.


Kekejaman dalam bisnis hampir sama dengan kekejaman perang, yang membedakan adalah korbannya. Dalam kehidupan sehari hari persaingan bisnis dapat dilihat dalam praktek iklan produk yang membandingkan sebuah produk dengan produk pesaing dengan selalu menempatkan produk pesaing pada posisi yang tidak menguntungkan bahkan sampai kepada mendiskreditkan produk pesaing. Contoh nyata yang dapat dilihat pada persaingan antara pepsi dan coca cola, yang digambarkan dengan sebuah iklan pada mesin penjual minuman kaleng. Seorang anak ingin membeli pepsi, tetapi karena tinggi badannya tidak cukup untuk menekan tombol pepsi, maka dia membeli 2 kaleng coca cola untuk dijadikan tempat pijakan sampai dia mencapai tombol pepsi dan setelah memperoleh pepsi, kaleng coca cola ditinggalkan begitu saja di depan mesin penjual minuman. Anda dapat menilai seperti apa tingkat penghinaannya terhadap produk lain. Dari gambaran tersebut menunjukkan bahwa persaingan dalam bisnis tidak kalah dengan kebengisan dalam pertempuran.

Untuk melihat lebih mendalam tentang bisnis modern dalam penerapan strategi perang, dapat dibayangkan bagaimana seorang kepala negara militer menghadapi tantangan yang dihadapi, yaitu : Pertama, melakukan konsolidasi dengan mempertahankan kondisi dan wilayah yang dimiliki, menerapkan kebijakan yang sudah berlaku, memperbaikinya atau mengganti dengan kebijakan baru, dengan tujuan untuk memperkuat pemerintahan dan wilayahnya dan melindungi dari kemungkinan invasi/agresi dari negara lain. Kedua, Memperluas wilayah kekuasaannya yang dapat dicapai dengan menaklukkan negara lain yang dianggap beresiko rendah atau melakukan invasi kewilayah yang jauh seperti yang dilakukan oleh Cina, Belanda,Inggris, Spanyol dan Perancis, yang dikenal dalam sejarah dengan tujuan yang sama namun resiko yang berbeda. Tujuannya jelas, mempertahankan eksistensinya atau menambah luas wilayah dan pengaruhnya. Semua pilihan tetap harus mampu melindungi kekuasaan dan pengaruhnya dari agresor.

Dalam Bisnis, para eksekutif menghadapi kondisi yang hampir serupa, setiap waktu harus menjaga agar bisnisnya tetap dapat mempertahankan kinerja perusahaan. Tantangan yang dihadapi juga dapat disejajarkan dengan yang dihadapi kepala negara militer, yaitu menambah pangsa pasar dengan produk dan pasar yang ada; mengembangkan pangsa melalui perluasan pasar dengan produk sekarang; mempertimbangkan untuk mengembangkan produk baru dalam pasar sekarang ; atau mengembangkan bisnis,produk dan pasar yang baru. Permasalahan yang dihadapi akan relatif ringan apabila semua perusahaan memiliki sumberdaya yang tidak terbatas dan tanpa saingan yang dalam kehidupan nyata setiap perusahaan akan menghadapi keterbatasan sumberdaya dan persaingan yang ketat. Keterbatasan yang dihadapi perusahaan mencakup : Management; Manpower; machine; Money; Materials; Methods dan Markets. Untuk menghadapi kendala tersebut setiap perusahaan wajib merancang strategi yang tepat agar perusahaan tetap dapat bertahan hidup dalam persaingan dan berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh kepada bisnis antara lain kelesuan perekonomian, terjadinya resesi, munculnya pesaing baru dan perkembangan teknologi yang memungkinkan dapat digunakan untuk banyak tujuan.

Langkah perencanaan strategis dalam bisnis yang dilakukan secara berurutan, seperti yang diterapkan dalam strategi militer, dimulai dari menilai situasi dan secara bertutrut turut merumuskan sasaran dan strategi, melakukan pengkajian strategi, implementasi strategi dan pengendalian strategi. Penilaian situasi yang mencakup perkiraan secara mendalam sebelum mengambil keputusan untuk terlibat atau tidak dalam pertempuran. Setelah keputusan dari pengamatan mendalam situasi yang dihadapi, dengan mengembangkan strategi sesuai sasaran yang dirumuskan dengan tetap mempertimbangkan situasi yang dihadapi. Selanjutnya strategi yang dipilih dikaji kembali untuk memperhitungkan efektifitas bila diterapkan melalui berbagai pertimbangan dan setelah dinyatakan efektif untuk diterapkan, maka strategi yang disusun tersebut diimplementasikan, dengan penerapan taktik dan operasional yang papling efektif dan untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan, harus dilakukan pengendalian, memanfaatkan mekanisme umpan balik, agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan proses perencanaan strategi sebelumnya.

Sources: Wee chow hou cs, War and Strategy, Sun Tzu.

ps.  Pada artikel selanjutnya akan dibahas secara berurutan langkah perencanaan strategis seperti yang disampaikan dalam naskah diatas.


Tidak ada komentar: