Rabu, 07 Desember 2011

WAWASAN KEBANGSAAN dan NASIONALISME

PENERAPAN EMPAT PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA
UNTUK MEWUJUDKAN WAWASAN KEBANGSAAN  DAN NASIONALISME
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MASIH MENGHADAPI TANTANGAN

Oleh : Kol. Inf Juanda Sy, M.Si (Han)



1.      Pendahuluan.   Pancasila merupakan landasan yang menjiwai perumusan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-undang dasar 1945.  Penerapannya dalam kehidupan bangsa Indonesia, diharapkan menjadi wujud dari nilai-nilai kesatuan dan persatuan, kekeluargaan dan kebersamaan yang menjadi pedoman dalam pola sikap, pola pikir dan pola tindak setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.    Pada kenyataannya belum semua warga negara dapat mene-rapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik dalam berfikir, bersikap dan bertindak,   bahkan tidak jarang justru bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
          Pembentukan Negara Indonesia oleh para pendahulu, menempatkan dua visi yang saling berkaitan yaitu visi pertama adalah integrasi, yang dituangkan dalam lambang negara yaitu bhineka tunggal ika, yang menghendaki agar dalam pengelolaan negara, tetap memelihara identitas dan warisan kultural etnik dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.   Hal ini juga secara eksplisit dituangkan pada pasal 18, 32 dan pasal 36 Undang-undang Dasar 1945.   Visi kedua adalah Asimilasi, sebagai bentuk menyatunya setiap individu warga negara dengan etnis yang berbeda-beda, kedalam satu bangsa Indonesia yang didukung oleh deklarasi Sumpah Pemuda tahun 1928 dan juga dituangkan pada pasal 1 dan pasal 27 Undang-undang Dasar 1945.
          Nasionalisme menurut Bung Karno[1] adalah "kesadaran bahwa tiap-tiap anggota bangsa adalah bagian dari suatu bangsa yang besar, yang berkewajiban mencintai dan membela negaranya, dan setiap anggota bangsa perlu menyadari bahwa harus mempunyai rasa tanggungjawab sebagai satu bangsa yang merdeka dan berdaulat, harus sadar bahwa mereka memiliki harga diri, martabat, kedudukan, tanggungjawab atas masa depan bangsa.   Setiap saat dia juga siap membela kepentingan bangsa dan negaranya, serta siap pula berkorban demi kelangsungan hidup, keutuhan dan kebesaran bangsanya".
          Dalam era globalisasi, nasionalisme di Indonesia menghadapi tantangan yang berada diantara kekuatan Globalisasi yang dipenuhi dengan logika dan asumsi universal dengan kekuatan etno nasionalisme, namun bagi Indonesia tantangan tersebut bukan menjadi penghalang karena kekuatan Indonesia terletak pada landasan sejarah terbentuknya negara, yang menjadi perekat sebagai ingatan peristiwa simbolik dan rasa senasib dalam ikatan geopolitik yang satu.  Namun demikian, akankah komitmen ini dapat dipertahankan, bila tantangan dan permasalahan dalam perwujudan wawasan kebangsaan dan nasionalisme belum dapat diselesaikan oleh bangsa Indonesia ?

Sabtu, 03 Desember 2011

Latihan untuk mewujudkan Kerjasama Sipil Militer

     

MEMBANGUN DAN MENINGKATKAN PERAN SIPIL
DALAM PEMBINAAN KEMAMPUAN
DAN PEMBERDAYAAN WILAYAH PERTAHANAN

Oleh : Kol. Inf. Juanda Sy, M.Si (Han)

1.       Pendahuluan.   Pada acara pengarahan kepada para Pati dan Pamen TNI di Magelang, Presiden menyatakan bahwa pengarahan tersebut disampaikan sebagai "direktif" Panglima tertinggi TNI terkait dengan Doktrin militer,  karena sebagian doktrin  militer dinilai sudah tidak relevan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi serta keberadaanya perlu disesuaikan dengan era Demokrasi.   Doktrin disusun sebagai pedoman dalam mempersiapkan unsur-unsur organisasi agar dapat melaksanakan tugas pokoknya,  penyusunan doktrin juga dipengaruhi oleh perkiraan-perkiraan ancaman dan strategi yang akan diterapkan untuk menghadapi ancaman, sehingga akan berpengaruh terhadap bagaimana organisasi disusun, bagaimana gelar kekuatan, fungsi-fungsi apa saja yang harus dimiliki dan bagaimana tugas dilaksanakan termasuk apa yang harus dilatihkan untuk menghadapi ancaman yang diperkirakan.   
Kebijakan negara dibidang pertahanan negara, menentukan urutan kebijakan pertahanan negara yang saling terkait secara berurutan yaitu Pertama, Pemerintah dalam hal ini Presiden merumuskan  Kebijakan Umum Pertahanan Negara dengan melibatkan Dewan Pertahanan Nasional dan Kementrian Pertahanan. Kedua, Kebijakan Umum Pertahanan Negara menjadi dasar dan pedoman bagi Menteri Pertahanan untuk merumuskan kebijakan penyelenggaraan Pertahanan Negara yang disusun dalam buku Doktrin Pertahanan Negara dan kebijakan penggunaan kekuatan yang dituangkan dalam buku Strategi Pertahanan Negara. Ketiga,   Panglima TNI, dengan mempedomani seluruh kebijakan politik tentang pertahanan negara, menyusun dan merencanakan pengembangan strategi-strategi militer.   
Doktrin yang diterbitkan TNI, menetapkan bahwa dalam pelaksanaan tugas operasi militer, kekuatan yang dilibatkan tidak hanya TNI tetapi juga institusi diluar TNI dan komponen bangsa lainnya, sehingga dibutuhkan koordinasi dan kerjasama antar institusi, agar semua tugas yang dilakukan dapat terselenggara dengan baik dan berhasil mencapai sasaran yang ditetapkan.   Mendukung kebijakan ini, Panglima TNI telah menetapkan kebijakan menyangkut optimalisasi peran TNI, yang diimplementasikan dalam kegiatan menyiapkan piranti lunak sebagai landasan hukum, melakukan penjajakan di berbagai instansi pemerintah yang memungkinkan untuk dilakukan kerjasama, menyusun program kegiatan berdasarkan skala kebutuhan yang disesuaikan dengan struktur dan kultur daerah, menyiapkan dan melengkapi sarana dan prasarana serta menyiapkan anggaran sesuai batas kemampuan anggaran TNI.[1] 
          Bahwa kemampuan pertahanan Negara harus dibangun, dibina dan disiapkan semenjak dini, dilaksanakan disemua wilayah Nasional Indonesia, merupakan tugas semua Kementrian, Lembaga non Kementrian serta Pemerintah daerah, sesuai dengan peran, tanggungjawab dan fungsi masing-masing.  Penyelenggaraan latihan gabungan TNI diinstruksikan untuk dilaksanakan setiap tahun, sehingga perlu dirumuskan agar pembinaan kemampuan pertahanan dan pemberdayaan wilayah pertahanan dapat dikembangkan dari penyelenggaraan latihan gabungan TNI. 

Jumat, 25 November 2011

GAGASAN NETRAL DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERMASALAHAN SEPARATISME DI PAPUA


GAGASAN NETRAL DALAM UPAYA
PENYELESAIAN PERMASALAHAN SEPARATISME DI PAPUA

Oleh : Juanda Sy, M.Si (Han)

1.             Pendahuluan.   Dalam kasus konflik internal, seperti yang terjadi di Papua dan Aceh, permasalahan pokok yang menjadi pemicu adalah adanya kesenjangan Ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya  yang menyebabkan konflik sosial dan menimbulkan implikasi kepada tugas komunitas keamanan.  Namun demikian, konflik sosial yang terjadi tidak mungkin dapat diatasi hanya oleh komunitas keamanan, karena akar permasalahan merupakan bagian dari tugas, peran dan fungsi lembaga yang membidangi sektor yang terjadi kesenjangan.  Bila keputusan negara hanya memerangi kelompok bersenjata saja, akan cenderung berlarut, sangat sulit memperoleh dan menuntaskan permasalahan, selama permasalahan pokok yang menjadi penyebab tidak diatasi dengan baik.   Dalam beberapa kasus dimana efektivitas dalam melaksanakan peran dan misi dapat dievaluasi, namun efektivitas yang terbaik umumnya ditentukan oleh  bagaimana negara mengatur dan menetapkan peran dan tugas komunitas keamanan dalam  mengatasi permasalahan separatisme dan konflik internal lainnya yang berkembang.
            Keputusan pemerintah dalam memisahkan institusi dan peran TNI dan Polri,  telah mengakibatkan kerancuan yang berkepanjangan dan bahkan menyulitkan pemerintah dalam mengatasi permasalahan dan merugikan kepentingan rakyat, karena langkah tersebut tidak diawali dengan memisahkan fungsi Pertahanan dan fungsi keamanan.   Setelah pemerintahan Indonesia menerapkan sistem demokrasi, permasalahan besar dan menyangkut keselamatan bangsa masih belum dapat memerankan semua institusi, karena pengelolaan keamanan nasional masih dalam perdebatan dan setiap lembaga masih mementingkan institusi masing-masing dan belum mengutamakan keselamatan negara dan bangsa.  
         Perlu kesepakatan bersama untuk memahami bahwa tugas pertahanan sebagai fungsi negara dan keamanan sebagai fungsi pemerintah yang seharusnya tidak dipisahkan, karena sebagai fungsi negara salah satunya adalah keamanan.   Dengan munculnya ide separatis dan aksi aksi menentang pemerintah yang berkembang dari waktu kewaktu, akan menghabiskan energi pemerintah untuk menetralisirnya,   menyebabkan negara sulit berkembang, karena dibalik layar, kondisi dalam negeri membutuhkan biaya besar untuk mengantisipasi dan menghadapinya, sementara keadaan yang berkembang sangat mungkin diprovokasi oleh fihak asing yang menanamkan pengaruh dan mendukung aksi serta menjadi sponsor kegiatan yang menentang pemerintah.    Menghadapi situasi yang terus berkembang di wilayah Papua, bagaimana memerankan setiap institusi yang berkepentingan agar peduli dan aktif mengantisipasi dan menekan berkembangnya ide seperatisme ?

Selasa, 22 November 2011

MENEGAKKAN KEDAULATAN NEGARA


TUGAS BERSAMA DALAM MENEGAKKAN KEDAULATAN NEGARA

Dalam mencapai tujuan organisasi, trend yang berkembang, masing-masing menetapkan visi dan sekaligus misi agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Dalam pemahaman beberapa fihak menyatakan bahwa organisasi ada karena ada misi, sehingga visi menjadi hak prerogatif pimpinan organisasi, sebagai sebuah"mimpi" yang menjadi dorongan motivasi agar misi organisasi dapat dicapai. Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, pada akhirnya untuk dapat mengelola organisasi, dibutuhkan pembinaan yang terarah dan akuntabel, sehingga setiap langkah pembinaan dapat dipertanggung jawabkan serta dapat memenuhi azas efetif dan efisien, yang menggambarkan bahwa sebuah tugas dilaksanakan harus mencapai sasaran yang ditetapkan dan dengan biaya yang wajar dan tidak berlebihan.

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial budaya menjadi suatu aspek penting yang dapat mempengaruhi budaya organisasi baik secara langsung atau tidak langsung.  Sebagian besar organisasi tidak dapat menghindari pengaruh budaya lingkungan, perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi , sehingga organisasi yang harus menyesuaikan.   Meskipun demikian, ada juga organisasi dengan budaya yang sangat kuat, sehingga dapat berperan dan berpengaruh terhadap lingkungannya, meskipun tidak mempengaruhi secara mendasar terhadap budaya setempat.   Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah pula diadopsi oleh militer dan menghasilkan perkembangan persenjataan sehingga berakibat terhadap doktrin peperangan yang berlaku di dunia militer.

TANGGUNG JAWAB BERSAMA MENGATASI SEPARATISME




TANGGUNG JAWAB BERSAMA  
MENGATASI SEPARATISME

Pengalaman Indonesia mengatasi permasalahan dalam negeri cukup banyak, meskipun dari berbagai pengalaman mengatasi permasalahan tersebut tidak semua dapat diselesaikan secara tuntas, paling tidak permasalahan yang terjadi dapat dipantau dan dapat diredam pada aspek dan batas tertentu yang dapat diterima fihak fihak yang tlibat dalam permasalahan tersebut.   Permasalahan yang menonjol yang sampai saat sekarang masih belum dapat diselesaikan secara tuntas adalah adanya ide separatis yang berkembang di wilayah Aceh dan Papua.    Dari pengamatan, ide separatis sebenarnya tidak didukung secara mayoritas rakyat diwilayah tersebut, namun eksistensi gerakan ini dikenal dan menjadi bahasan secara internasional, karena para tokoh separatis ini, menggunakan berbagai media untuk mendukung cita-cita mereka.   

Selain aktifitas yang bersifat politik, mereka juga menggerakkan kekuatan bersenjata sebagai alat untuk menunjukkan bahwa mereka masih berjuang dan dengan aktifitas ini, dunia luar akan melihat dan menjadikan kegiatan mereka sebagai bahan untuk diperbincangkan.   Meskipun banyak negara bersepakat untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan bahkan menyatakan secara politik tidak akan memberikan dukungan kepada kelompok separatis, namun masih ada negara yang memanfaatkan kondisi ini dengan memberikan suaka politik kepada para tokoh yang lari ke negara mereka, dan secara politik seolah mendukung perjuangan kelompok separatis.

Ide memisahkan diri dari pemerintah pusat, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi dibeberapa negara lain baik yang berada di kawasan Asean maupun dikawasan lain, bahkan juga terjadi di negara maju.   Di philipina, adanya separatis Moro; di Thailand ada kelompok Macan Thamil, di India, Inggris, China juga ada wilayah yang ingin memisahkan diri dari pemerintah pusat masing-masing.  

Selasa, 16 Agustus 2011

PENTINGNYA KESIAPSIAGAAN MILITER

Manajemen sumber daya pertahanan harus menjadi perhatian bagi semua orang, tidak hanya bagi ahli dan pengambil keputusan, selama dampak suatu keputusan dalam domain ini dirasakan oleh seluruh masyarakat. 

Pemerintah bukan menjadi satu-satunya penggerak untuk mewujudkan keamanan Nasional, karena setiap komponen bangsa secara perorangan atau sebagai sebuah organisasi, memiliki kewajiban untuk menjadi operator keamanan dan sekaligus sebagai konsumen keamanan. 

Lingkungan global sekarang dirasakan lebih aman dibandingkan selama Perang Dingin, tapi masih banyak kerentanan dan resiko serta ancaman di tingkat regional dan lokal. Setiap krisis mencakup harapan dan semua fihak memiliki tanggung jawab untuk mencari dan menemukan secepat mungkin, jalan keluar untuk penurunan, kemajuan atas penyelesaian krisis dan kemudian melanjutkan untuk pemulihan. 

Cara terbaik untuk mengelola sumber daya pertahanan selama kemampuan keuangan/ ekonomi negara masih terbatas adalah berpikir dan bertindak mempertimbangkan masa depan dalam melindungi kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa.

Hubungan langsung antara sumber daya dan kemampuan angkatan bersenjata, seharusnya tidak hanya dipahami dengan baik oleh militer dan politik-militer, tetapi juga oleh ahli dan pembuat keputusan politik dan militer. Semua warga negara harus memperoleh informasi cukup terhadap efek atas akibat keputusan yang diambil negara dihadapkan dengan kemampuan negara dan cara pemerintah memilih untuk mendistribusikan anggaran yang berbeda dalam setiap bidang kegiatan. 

Kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan Bangsa adalah tanggung jawab semua komponen bangsa yang mencakup semua warga negara dewasa, semua orang terlibat dalam upaya tersebut dan bukan hanya mereka yang bekerja dalam struktur Negara. Dengan demikian semua warga negara dewasa harus mengetahui keputusan dan memahami tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang tentang pentingnya kemampuan pertahanan dan efeknya terhadap kredibilitas Negara dalam sebuah kawasan. 



Kamis, 11 Agustus 2011

MEMIMPIN DENGAN KETELADANAN


Dalam menilai kepemimpinan, saat ini yang sering terlihat adalah memimpin dengan menyuruh melakukan seperti yang dikatakan dan sangat sedikit yang menyuruh seperti yang dilakukan  Banyak contoh menunjukkan adanya dua jenis pemimpin, yaitu mereka yang memimpin dengan contoh, dan mereka yang berusaha memimpin dengan retorika. Menurut Anda pemimpin jenis mana yang hampir selalu mengalami sukses lebih besar dan lebih dipercaya dan memotivasi orang lain dalam jangka panjang ?

Hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dan pemerhati kepemimpinan, mereka memperoleh fakta bahwa selama lebih dari tiga dekade pelatihan terhadap pemimpin dalam berbagai organisasi dan strata organisasi yang berbeda, baik pimpinan perusahaan, politik dan organisasi nirlaba, ditemukan suatu kondisi dimana apabila seseorang dalam posisi kepemimpinan tidak memahami perlunya memimpin dengan contoh, dan benar-benar memimpin dengan menerapkan jalan itu, dia tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin yang benar-benar efektif. 

Kepemimpinan adalah memotivasi orang lain untuk bergerak mencapai tujuan organisasi dan para awak diharapkan dapat melakukan lebih dari yang biasanya mereka lakukan, karena mereka memahami visi dan tujuan yang disampaikan oleh pemimpin organisasi, dan mereka percaya pada pemimpin sebagai pribadi. Dalam organisasi, tidak ada orang yang benar-benar termotivasi oleh pemimpin yang tidak mendapat kepercayaan dan tidak dihormati secara pribadi, atau dalam istilah lain anak buah tidak akan pernah memberikan hadiah Loyalitas kepada pemimpin yang tidak mereka percayai.

Satu hal yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin seperti yang disampaikan oleh Thomas Morrell bahwa "hadiah besar pertama yang dapat diberikan pada orang lain adalah contoh yang baik." Seorang pemimpin jika ingin menjaga kepercayaan anggota atau pengikut, mereka harus dapat memberikan contoh dan tauladan yang baik, karena konstituen melihat seorang pemimpin dari apa yang dilakukan. Sementara banyak pimpinan yang berpura-pura dengan retorika kosong, kata-kata mewah, dan pidato pidato yang dilakukan yang dalam hampir semua kasus, para pemimpin ini jarang memperhatikan dampak terhadap konstituen mereka, karena setelah pengaruh kata-kata memudar, kebanyakan orang akan melihat perbuatan dan tindakan pimpinan, bukan dari apa yang diucapkannya.

Ketika seorang pemimpin dipandang sebagai aktivis, dan seseorang yang selalu menjadi yang pertama melakukan apa yang disampaikannya kepada orang lain maka individu ini akan menjadi memimpin dengan contoh dan pimpinan ini akan mendapat peluang untuk mempertahankan dan sangat mungkin meningkatkan dukungan. Memimpin bukan bagaimana memerintahkan untuk melakukan sesuatu tetapi memberi contoh untuk melakukan.   Bukan hanya beretorika, tetapi tindakan nyata, karena bawahan bukan ingin mendengar apa yang disampaikan pimpinannya, tetapi akan meniru apa yang dilakukan pimpinannya.
lead by act

Banyak orang dalam peran kepemimpinan membuat kesalahan dengan meremehkan konstituen mereka, mereka berfikir bahwa mempromosikan sesuatu hanya perlu melalui amanat atau hanya berbicara. Apabila mereka tidak memberi contoh dengan melakukan apa yang dipromosikan, mereka akan gagal mendapat dukungan dan pengikut.



Kamis, 28 Juli 2011

War on Terror

The time was 1979 and the Soviet Union had recently invaded Afghanistan. Their paratroopers landed in Kabul and seized control of the government and their army poured into the land. The intelligence instead of the invasion was to assist the government of the phase in their fight critical of the Mujahedeen, a band of Islamic "freedom fighters" differing the government of President Amin, a Marxist-Leninist. Having the status of a first-rate Marxist ought to, Amin was differing the religious firm in Afghanistan. Unfortunately instead of him, the inhabitants was (and is) honestly Islamic. A guerrilla war ensued. There was a treaty in place from more or less years previous with the aim of acceptable the Soviets to enter the land in the lead the ask for of the government. The Kremlin used this treaty as a rationale instead of the invasion of the land. Soon afterward, they executed President Amin and replaced him with a president more to their liking. This all happened by the height of the cold war and the U.S. Viewed this invasion as either a Soviet gain grab or an opportunity to spring a snare on the Soviet Union like to the experience we had as a inhabitants in Vietnam.

Biofuel today and tomorrow

Biofuels are suitable more frequent in today's conversations, as awareness and consequence pick up again to grow worldwide. The in turn in this article will discuss pardon? Biofuels are; pardon? Has been accomplished so far with biofuels; and pardon? Selected of the opportunity projections are in place of explore and development in biofuels. The total consciousness of biofuels and the role they theatrical production in alternative energy need to be refined through advance education and awareness. The more educated the word becomes not far off from biofuels and alternative energy; the more likely it will be with the aim of these alternative energy options will happen to staples of our everyday existence.

Minggu, 24 Juli 2011

How solar energy will modernize the world

Being a so-called contemporary teen on the bar, solar energy is contemporary in comparison to other types of energy producers such as fossil fuels, hydro energy, or nuclear in support of energy. We already know with the purpose of solar energy is a clean, renewable, and environmentally safe energy in support of producing electricity with veto carbon base print. How will this contemporary energy modernize the earth, you ask? Let us look next to a number of truth approaching solar energy.

Solar energy is better in support of the natural environment than normal forms of energy. There are veto orangery gases from the employment of the sun's energy. Unlike our traditional forms of energy with the purpose of create emissions, solar leaves veto excess or detrimental sound effects on our planet.

There are plus many uses of the sun's energy with the purpose of we can employment, such as producing electricity, heating our homes, solar cooking, and solar oppressive fill with tears heating. Solar energy will control an contact on our each day lives with the purpose of we will soon put out of your mind approaching bearing in mind solar panels on our roof tops or even solar collectors to boil our fill with tears. It will befall a part of our lives merely like cell phones with the purpose of are without hesitation in all places.

Although the employment of solar energy dates back in period to the day 1450, simply up to date developments control made this contemporary teen on the bar inexpensive. The production of solar cells has increased finished the stay fresh a small amount of years with the demand in support of a renewable energy source to help take out today's energy cost. Since more and more demand in support of this energy increases, better production methods will cause a competitive bazaar to drive the cost down.

Here is an amazing information; it has been estimated with the purpose of finished 2 billion group worldwide are with no electricity. These group can control electrical power in remote locations almost anywhere in the earth with the purpose of receives a lovely supply of sunlight. One very lovely place approaching solar energy is with the purpose of it can be installed almost anywhere as in attendance are veto power ranks to run or power plants to lose sleep approaching. One of the fastest growing markets in support of solar energy is third earth countries who control an wealth of sunlight.

It has been predicted with the purpose of by the day 2040 more than partially of the world's electricity will get nearer from solar. There is even a trend at this time to build your own solar scheme by simply following a conductor approaching how to build your own solar panels. By building your own solar panels you can save finished $200 for each panel.

Now with the purpose of you see to it that "how solar energy will modernize the world", I hope with the purpose of you will take the period to look next to this limitless energy from the sun. I believe with the purpose of you will see to it that a world-wide effort to clean up the natural environment by using contemporary types of clean energy to power our modern-day homes and offices.

Minggu, 17 Juli 2011

Secrets of success

Your break, whether lovely or bad, depends almost completely ahead your look at of the earth. Disappointed? Don't be. This truth is the opening of a unbroken contemporary experience in support of you.

I used to think with the purpose of break was a chance phenomenon, with the purpose of it happened or didn't come about absolutely by accident, aimlessly. I was unsuitable. Still, what time I firstly bare the five secrets you're approaching to discover, I was skeptical. That is, until I set them to piece. That's the fundamental. Put these five secrets to piece in support of you and your break can trade almost in an time. Ready? Here goes...


Kamis, 23 Juni 2011

permasalahan TKI

Memahami Masalah Tenaga Kerja Indonesia


Diskusi tentang Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) tidak akan pernah berhenti selama sebagian warga negara Indonesia menganggap bahwa menjadi TKI masih menjadi pilihan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masih menjadi lahan usaha dan industri yang menghasilkan banyak keuntungan bagi pengerah jasa tenaga kerja. Berita seputar TKI bermasalah di luar negeri terus meningkat, dan otomatis menambah beban permasalahan ketenagakerjaan Indonesia. Para TKI yang mencoba memperoleh rezeki di beberapa negara, namun tak jarang yang menerima perlakuan tidak adil, baik dari pihak majikan, penyalur/ Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), pemerintah tempat mereka bekerja, ataupun pemerintah kita sendiri. Terdapat beberapa faktor yang menjadi faktor penyebab meningkatnya arus TKI ke luar negeri yang dalam pandangan beberapa kalangan dianggap kurang menguntungkan nama baik negeri ini.

1. Sebagai akibat dari lemahnya sektor industri yang tidak mampu menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja, menyebabkan keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri, termasuk adanya pemutusan hubungan kerja akibat tutupnya perusahaan-perusahaan besar sebagai imbas dari krisis moneter lalu, menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi, ternyata belum dapat berpengaruh langsung terhadap perkembangan sektor riil mengakibatkan semakin lebarnya jurang antara yang miskin dan kaya. Selain itu secara tidak disadari perekonomian Indonesia mulai mengarah kepada sistem kapitalisme, yang tidak mengenal belas kasihan dalam persaingan bisnis dan hanya mementingkan kelompok masing-masing, tanpa mempedulikan kondisi masyarakat dilingkungannya.

Jumat, 17 Juni 2011

Millenium Development Goals

"We will have time to reach the Millennium Development Goals – worldwide and in most, or even all, individual countries – but only if we break with business as usual.
We cannot win overnight. Success will require sustained action across the entire decade between now and the deadline. It takes time to train the teachers, nurses and engineers; to build the roads, schools and hospitals; to grow the small and large businesses able to create the jobs and income needed. So we must start now. And we must more than double global development assistance over the next few years. Nothing less will help to achieve the Goals."

United Nations Secretary-General
Kofi A. Annan

Berbicara mengenai MDG (Millennium Development Goals ) dan kamapanye tentang konsep pengembangan untuk mencapai tujuan bersama, bagi mereka yang bergerak di bidang pemerintahan atau pembangunan, terminologi MDG mungkin sudah cukup faham, tetapi secara umum, bagi masyarakat luas, pemahaman tentang MDG masih minim, sehingga penyampaian serba terbatas / informasi sekilas mengenai MDG, mungkin akan cukup berarti bagi sebagian orang, agar mereka dapat mencoba menempatkan diri pada posisi yang benar dalam mendukung program ini.
MDG dicetuskan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, dalam konferensi tersebut dihadiri oleh 189 kepala pemerintahan negara-negara anggota PBB dan menyepakati Deklarasi Milenium. Para pemimpin tersebut berkomitmen untuk mengadopsi Millenium Development Goals (MDG) yang terdiri dari delapan tujuan beserta dengan seperangkat indikator dan target-targetnya.

Rabu, 15 Juni 2011

Prinsip Perencanaan terperinci dalam penerapan strategi ( Perang dan Bisnis)


PERAN PENTING PERENCANAAN
DITINJAU DALAM KEPENTINGAN PERANG DAN BISNIS

Dalam perang dan Bisnis, perencanaan menjadi faktor penting dan dibutuhkan untuk memenangkan perang atau meraih keunggulan dalam persaingan. Para peneliti dan ilmuwan karena kepentingan ini, telah mengembangkan berbagai sarana perencanaan diantaranya yang paling dikenal adalah perencanaan berbasis pada analisis perbandingan 4 faktor yaitu Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Dengan melakukan analisis 4 faktor tersebut dalam menjalankan organisasi sendiri dihadapkan dengan fihak pesaing, diharapkan organisasi akan memperoleh gambaran yang tepat untuk menentukan peluang yang terbaik demi kemenangan dalam perang maupun keunggulan dalam bisnis, dalam kata lain memperoleh keuntungan bagi organisasi sendiri.
Mengelola organisasi, perencanaan merupakan faktor yang sangat penting, sehingga perencanaan memperoleh porsi besar dalam organisasi dan karena pentingnya faktor ini maka organisasi besar membentuk staf atau departeman tersendiri yang khusus menangani perencanaan. Staf perencanaan bertanggungjawab mengembangkan rencana jangka panjang, jangka sedang dan jangka pendek, karena organisasi akan memperoleh banyak manfaat dari faktor perencanaan yang teliti dibandingkan dengan yang hanya mengandalkan pola pemecahan masalah insidentil yang ditemukan selama operasional organisasi, tanpa rencana yang dapat dipedomani. Organisasi sangat menggantungkan harapan pada perencanaan untuk keberhasilan misi organisasi.
Perencanaan terperinci, membutuhkan beberapa parameter sebagai persyaratan utama yang dalam strategi klasik yang dikembangkan Sun Tzu, menganjurkan proses perencanaan diawali dari proses penilaian faktor mendasar dan dimensi yang dihadapi. Menyadari pentingnya perang dan resiko yang dihadapi akibat perang, Sun Tzu memberikan pandangan tentang 5 faktor mendasar yaitu Pengaruh moral, Iklim, Lapangan, kepemimpinan dan doktrin. Sedangkan dalam menentukan perbandingan demensi yang dihadapi, terdapat 7 demensi yang perlu diperbandingkan, yaitu : Pengaruh moral dan penguasa; Kemampuan dengan Panglima; Keunggulan dengan Iklim dan Lapangan; Kekuatan Pasukan dalam Jumlah; Latihan Pasukan; Penerapan Reward dan punishment ( Disiplin) dan penerapan Doktrin ( Aturan dan instruksi). Dari hasil analisis terhadap 5 faktor mendasar dan 7 perbandingan dimensi, ternyata terdapat banyak kesamaan sehingga dengan menggabungkan kedua unsur tersebut diperoleh delapan faktor utama sebagai persyaratan utama yang harus dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan yaitu: Pengaruh moral, kepemimpinan, Iklim, Lapangan, doktrin, kekuatan, pelatihan dan disiplin.

Sabtu, 11 Juni 2011

SEJARAH NAMA INDONESIA

Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).

Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.

Jumat, 10 Juni 2011

Hubungan sipil militer era demokrasi

Faktor penting dalam Hubungan sipil militer kontemporer 

Pada artikel terdahulu sudah disampaikan bahwa dalam mendukung konsep Keamanan Nasional pada era demokrasi membutuhkan sinergi antara 3 komunitas keamanan dalam pelaksanaan peran dan tugas keamanan, yaitu militer, polisi dan intelijen. Dalam artikel ini akan dicoba untuk menjelaskan secara konseptual dari hasil pengamatan, pengalaman dan berbagai literatur searah dengan program yang dikembangkan oleh pusat hubungan sipil-militer (centre for civil-military relations) global tentang bagaimana mengontrol hubungan tiga komunitas keamanan dalam melaksanakan tugas di enam peran dan misi yang berbeda pada era demokrasi.

Perang dan Bisnis

Penerapan strategi militer untuk Bisnis

Perang, merupakan sesuatu yang sangat penting karena akan menjadi penentu tetap tegak atau runtuhnya sebuah negara, oleh karenanya membutuhkan perencanaan yang teliti dan staregi yang tepat. Tanpa perhitungan yang matang dalam melaksanakan strategi akan mengacaukan peperangan, karena pemilihan medan, waktu dan pengerahan sumberdaya yang tidak tepat menghadapi situasi yang tidak tepat . Kekalahan dalam pertempuran akan mengorbankan nyawa prajurit, kehilangan senjata dan peralatan, kerusakan fasilitas dan kehilangan wilayah. Kegagalan dalam bisnis, menyebabkan hilangnya modal, menimbulkan korban tenaga kerja/ pemutusan hubungan kerja, kehilangan fasilitas dan kehilangan pasar. Dampak yang ditimbulkan oleh kegagalan dalam bisnis akan berpengaruh kepada bidang lain terutama terhadap perekonomian yang hampir serupa apabila kalah perang yang dapat menghancurkan kehidupan bangsa.


Selasa, 07 Juni 2011

Komunitas Keamanan dalam Hubungan Sipil- Militer


EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI DALAM PERAN DAN MISI

KOMUNITAS KEAMANAN
DALAM PENERAPAN HUBUNGAN SIPIL-MILITER



Dalam setiap negara memiliki kekuatan yang secara internasional disebut sebagai komunitas keamanan yaitu militer, polisi dan intelijen. Apa peran utama dan misi Komunitas keamanan saat ini? Bagaimana agar tugas, peran dan fungsinya dapat terselenggara secara efektif dan efisien ?

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar keamanan nasional, terdapat 6 tugas komunitas keamanan yaitu : 1) bersiap untuk melaksanakan perang dalam menghadapi musuh eksternal; 2) bersiap untuk melaksanakan operasi untuk menghadapi separatisme atau pemberontakan; 3) bersiap melawan terorisme global; 4) bersiap dalam memerangi kejahatan; 5) bersiap memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan, serta 6) menyiapkan, melaksanakan dan mendukung tugas operasi perdamaian.

Para pakar menilai bahwa meskipun ada beberapa kasus dimana efektivitas dalam melaksanakan peran dan misi dapat dievaluasi, namun para pakar percaya bahwa efektivitas yang terbaik umumnya ditentukan oleh baik atau tidaknya negara mengatur dan menetapkan peran dan misi komunitas keamanan dalam melaksanakan salah satu atau semua dari enam peran yang disampaikan diatas.

Beauty Tips


Make Your Skin Beautiful

The first set of beauty tips then will be all about the skin’s healthy glow and good tone development. As muscle covering, the skin radiates heat and excretes waste materials. Know that your skin is made up of oil glands and sweat glands. The skin also holds hair follicles. Your skin color is the way it is because of the melanin pigments. Any abnormalities related to these may cause severe skin anomalies and would be doubly hard if they are facial ones. So at the first sign of any redness, irritation, or discharge in your skin, consult dermatologists who would know best whether you can use a beauty product or not.

Skincare products are primarily intended for skin improvement and making you beautiful. But the large number of them available in the market can confuse you. So remember the cardinal rule before choosing any: Know what products are harmful and don’t buy them! Alkaline and acidic products are harmful. There is no such thing as low concentration, they are harmful! Contact with any of these products requires immediate washing with fresh running water. Doctor consultation is even advisable. Application of expired creams and face packs are definite no-no’s. Products without labels and manufacturing license details are highly suspicious!
Take note that there are always natural ways of doing things. The best is getting at least 8 hours of sleep. Sleep, after all, relaxes and reenergizes the body so it can only be good, right? The lack of sleep therefore can lead to hormonal imbalance which then leads to excess excretion of oil and skin darkening. Just take a look at yourself in the mirror after a night’s lack of sleep and you’ll probably have dark under-eye skin! Also, surveys indicated that a large percentage of teens who study late at night and eat poorly exhibit oily skin. With a sound sleep though, you are helping your body make yourself gorgeous!

Rabu, 01 Juni 2011

membangun Inspirasi positif

MENGGAGAS IDEA dan BERFIKIR KREATIF


Inspirasi kreatif, dapat muncul dimana saja, yang dalam kehidupan yang serba cepat inspirasi positif sangat dibutuhkan agar tetap eksis. Orang percaya dan beranggapan bahwa inspirasi positif tidak dapat muncul setiap saat, tetapi hanya akan muncul sesekali dalam kehidupan. Beberapa orang yang lain berpendapat bahwa inspirasi positif dapat dimunculkan setiap saat melalui beberapa tindakan tertentu dengan menerapkan sikap dan perilaku tertentu dan diyakini dengan menerapkan sikap dan perilaku ini dapat mendorong munculnya inspirasi positif secara terus menerus. Sikap dan perilaku tersebut adalah :


Senin, 23 Mei 2011

Agenda besar tantangan ketahanan Nasional Indonesia.


Agenda besar tantangan ketahanan Nasional Indonesia.
Oleh : Juanda Syaifuddin, M.Si (Han)

         Apabila melihat kegiatan liga sepak bola Indonesia, anggaran yang disalurkan untuk pembiayaan liga tersebut sangat besar dan tentu saja sebagian anggaran tersebut dialokasikan untuk “honor pengurus”.   Lihat saja beberapa propinsi yang memiliki klub sepak bola, data tahun 2010, dana yang dialokasikan untuk mengelola klub yang mengikuti liga, Persija:25 Milyard; PSPS : 15 Milyard; Persiba : 24 Milyard; Sriwijaya Fc : 25 Milyard; Lamongan: 11 Milyard; Samarinda: 15 Milyard dan Bontang: 16 Milyard.   Semuanya adalah uang rakyat yang bila dilihat, dengan biaya tersebut belum mampu meraih prestasi, hanya menghasilkan “tawuran” dan menguntungkan beberapa kelompok tertentu saja, maka anggaran tersebut adalah pemborosan yang tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.    
         Dinegara yang menejeman sepak bolanya sudah mapan, sepak bola sudah menjadi “ Industri” menghasilkan keuntungan yang berlimpah, sehingga pemerintah tidak perlu lagi dibebani oleh klub Sepak Bola, bahkan karena Sepak Bola, pemerintah dapat memiliki dan memanfaatkan stadion megah yang dibangun oleh club Sepak bola.  Jadi timbul pertanyaan khusus bagi Indonesia, mengapa untuk mengurus PSSI saja menimbulkan pertikaian berbagai fihak dan berkepanjangan ?

Budaya organisasi

KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI

Budaya merupakan sesuatu yang dapat diasumsikan sebagai sesuatu yang dipercayai dan dilakukan, budaya berpengaruh besar terhadap organisasi, dengan pengertian bahwa organisasi akan menjadi baik atau menjadi buruk sangat dipengaruhi oleh budaya yang berlaku. Pemimpin, adalah suatu karakter yang dapat mempengaruhi organisasi, menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin dapat menentukan bentuk budaya yang berlaku dalam suatu organisasi, menerapkan, mengelola, mengembangkan budaya yang efektif untuk dapat mempengaruhi awak organisasi mencapai tujuan yang ditetapkan.

Jumat, 20 Mei 2011

memenangkan persaingan

Kunci yang perlu dikuasai

Ada tiga jenis orang di dunia. Pertama, pemimpi dan pembicara, yang memulai pekerjaannya dengan semangat antusiasme , namun energi yang dimiliki segera meredup setelah melihat dalam kehidupan nyata dan kewajiban untuk melakukan kerja keras agar dapat menyelesaikan pekerjaan/proyeknya/usahanya. Kelompok ini adalah mereka yang emosional yang hanya melihat dan melakukan apa yang ada sekarang, yang akan sangat mudah terpengaruh dengan sesuatu yang baru yang lebih menarik perhatian mereka. Dalam hidup mereka dipenuhi dengan segala jenis usaha/pekerjaan atau proyek yang hanya setengah selesai, termasuk yang baru akan dimulai.

Sabtu, 30 April 2011

Sengketa tanah


Beberapa masalah yang (kemungkinan) menjadi akar sengketa tanah



Tanah, bagi sebagian besar rakyat Indonesia menjadi asset yang sangat penting dan mutlak, sengketa tanah dan bangunan tidak hanya terjadi antar institusi, atara institusi dengan rakyat, tetapi juga terjadi antara institusi dengan mantan awak institusi itu sendiri. Berbagai kasus yang pernah terjadi dan menjadi berita utama di media dan menjadi agenda pembahasan di parlemen, namun kasus sengketa tanah masih terus terjadi, dengan berbagai variasi permasalahan sebagai penyebabnya. 

Instansi militer, bila dipelajari lebih mendalam, sebenarnya menjadi salah satu simpul pembangunan dan simpul pengembangan perekonomian suatu wilayah. Sebelum sebuah wilayah menjadi berkembang, instansi militer biasanya dibangun diluar wilayah perkotaan, dengan berbagai pertimbangan. Karena penghuni intansi ini memiliki penghasilan tetap dan perlu mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari, maka disekitar kawasan instansi ini akan berkembang usaha yang dikelola oleh masyarakat, untuk menyediakan kebutuhan penghuni instansi. Secara kasar bila dihitung sebuah Batalyon Infanteri, dengan jumlah prajurit 700 orang, dan bila dihitung rata-rata perorang prajurit berpenghasilan Rp.3000.000,- perbulan, maka setiap bulan akan beredar uang sebesar Rp. 2.100.000.000,- ( dua milyar seratus juta rupiah) yang dibelanjakan oleh prajurit dan keluarganya. Peredaran uang inilah yang memancing tumbuhnya berbagai usaha disekitar asrama militer, sehingga semakin hari kawasan ini akan menjadi kawasan perekonomian sebuah wilayah, yang mengubah dislokasi yang semula berada diluar keramaian kota, dalam waktu tertentu asrama militer ini akan berada ditengah kota, keadaan ini berlaku bagi mayoritas pangkalan militer, termasuk keberadaan Dislitbang Angkatan Darat di Kebumen.


Jumat, 08 April 2011

Re_Uni

Re-Uni AKABRI 1981 di Magelang.

Para perwira lulusan Akabri tahun 1981, dilantik pada 23 Maret 1981 di Magelang dalam upacara Prasetya Perwira dengan Inspektur Upacara Presiden Republik Indonesia. Setelah 30 tahun pengabdiannya , para abituren ini melakukan napak tilas di kesatrian, dimana mereka pernah bersama-sama, senasib sepenanggungan melakukan aktifitas dan menjalani proses pendidikan. 

Sebelumnya pada tahun 2006 , Re_uni 25 tahun pengabdian juga pernah dilakukan, tidak hanya dari Angkatan Darat saja tetapi juga seluruh Angkatan dan Kepolisian, karena masa basis selama 1 tahun mereka selesaikan bersama-sama di lembah Tidar. Pada acara tersebut mereka mengucapkan “ikrar” yang secara bersama menyatakan bahwa selamanya dalam situasi dan kondisi seperti apapun, mereka tetap bersaudara, bukan hanya pribadi mereka saja tetapi juga termasuk keluarganya. 

Perjalanan pengabdian 30 tahun perwira Akabri 1981, telah mengalami berbagai pengalaman dan penugasan yang menempa mereka menjadi perwira-perwira yang patut diandalkan dan mereka adalah asset penting negara, yang sangat layak menjadi pimpinan di organisasi Angkatan Darat. Namun selama perjalanan pengabdian mereka, seperti halnya tumbuhan, meskipun mereka ditanam bersamaan, dipupuk secara merata, pertumbuhannya akan berbeda, tergantung dari mutu bibitnya dan tanah dimana mereka ditanam. Demikian juga dengan para perwira ini, dilantik bersama-sama, melakukan tugas dan pembinaan yang relatif sama, namun peluang, kesempatan dan nasib mereka berbeda-beda, tetapi mereka tetap sebagai “saudara” selamanya. 

Selama di Magelang di kesatriaan Akmil, mereka mengenang masa-masa indah selama menjadi Taruna, salah satu kegiatannya, mereka mencoba memainkan peralatan Drum Band Canka Lokananta, yang menjadi kebanggaan Akademi Militer Magelang dan juga menyampaikan tali asih, sebagai implementasi ikatan “saudara” kepada para warakawuri perwira Akabri 81.

Setelah 30 tahun masa perwira, saat ini masing-masing telah berkembang dan sesuai dengan “bibitnya”, komposisi kepangkatan telah berubah yaitu : 8 orang berpangkat Mayor Jenderal, 34 Brigadir Jenderal (paling tidak), 5 orang Letnan Kolonel sisanya adalah Kolonel diberbagai kecabangan, selain mereka yang telah gugur/meninggal (11) dan yang sudah purna tugas (7).


Jumat, 18 Maret 2011

civil military relations

HUBUNGAN SIPIL MILITER
(CIVIL MILITARY RELATIONS)

Hubungan sipil militer, merupakan istilah politik yang telah berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Sebelumnya pengetahuan dan teori tentang hubungan sipil militer hanya dipelajari dan dikembangkan di negara liberal dan negara- demokrasi yang relatif sudah maju dan politik sudah demikian mantabnya, sehingga pengertian hubungan sipil militer diartikan sebagai bentuk implemanetasi supremasi sipil. Pandangan dan pemikiran tentang hubungan sipil dan militer, tidak hanya berkembang di Indonesia namun secara global dibicarakan oleh pakar-pakar politik dan militer yang mengaitkannya dengan proses demokratisasi dan dampak yang diakibatkan oleh proses tersebut. Dibeberapa perguruan universitas terkemuka, Hubungan sipil militer menjadi sebuah cabang/jurusan kuliah tersendiri yang diwadahi dalam central of civil military relationship

Doktrin Militer

INOVASI MENGHADAPI
 PEPERANGAN MASA DEPAN


Perang masa depan, trend yang berkembang dipengaruhi oleh revolusi dominasi militer atau lebih dikenal dengan istilah Revolution Military Affair (RMA), yang sangat berbeda dengan pelaksanaan peperangan masa lalu. Sejarah perang memperkenalkan perkembangan perang dari masa kemasa, dan umum mengatakan sebagai generasi perang. 

Perkembangan teknologi militer dalam persenjataan dan mobilitas serta kebutuhan militer dalam melaksanakan peperangan, telah merubah doktrin peperangan, yang sama sekali berbeda dengan peperangan pada generasi sebelumnya. Pola peperangan telah terjadi perubahan yang sangat pesat, yang dipicu oleh teknologi militer yang menyebabkan militer harus menyesuaikan dengan melakukan perubahan doktrin peperangan, untuk mewadahi perkembangan teknologi.

Minggu, 27 Februari 2011

Dewan Keamanan Nasional


 KEAMANAN NASIONAL


1. Pendahuluan. Permasalahan besar dan menyangkut keselamatan bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian serius dari negara, namun pengelolaan keamanan nasional masih dalam perdebatan dan masing-masing lembaga hanya mementingkan institusi masing-masing, bukan mengutamakan atau mementingkan keselamatan negara dan bangsa. Keputusan sefihak yang memisahkan tugas pertahanan dan keamanan mengakibatkan kerancuan yang berkepanjangan dan bahkan menyulitkan pemerintah dalam mengatasi permasalahan dan merugikan kepentingan rakyat. 

Perlu kesepakatan bersama untuk memahami bahwa tugas pertahanan sebagai fungsi negara dan keamanan sebagai fungsi pemerintah yang tidak seharusnya dipisahkan, karena sebagai fungsi negara salah satunya adalah keamanan. Konsep Keamanan Nasional saat ini masih menimbulkan kerancuan dan belum difahami secara seragam oleh beberapa lembaga negara yang mengakibatkan permasalahan  besar yang melanda negara dikesampingkan, tanpa menyadari bahwa ancaman terhadap bangsa dan negara sudah sedemikian gawatnya. Masing-masing lembaga bukan berfikir bagaimana penyelamatan negara dan bangsa, tetapi hanya berfikir bagaimana agar institusinya tetap menjadi super power didalam negeri.
Keamanan nasional adalah masalah yang amat kompleks, tidak dapat dianalisis secara kuantitatif semudah seperti menilai kesejahteraan nasional yang dapat dihitung secara statistik. Keamanan nasional harus dikelola terus menerus, karena kegagalan mengelola keamanan nasional akan mempertaruhkan kelangsungan hidup bangsa dan negara.


Minggu, 20 Februari 2011

TRIANGLE ; EKONOMI, KESEJAHTERAAN DAN MILITER




Oleh : Juanda. Sy, M.Si (Han)

1.    Pendahuluan.     Tujuan pembentukan sebuah Negara selain menjaga dan memper-tahankan kedaulatan negara, diantaranya adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya dan Investasi pertama yang ditanamkan negara adalah bagi kesiapsiagaan militer demi pertahanan negara.   Kesejahteraan rakyat dapat ditandai dengan kemampuan finansial rakyat yaitu adanya penghasilan yang dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga secara layak, yang diharapkan dapat meningkat dari waktu kewaktu dan pemerintah dapat menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan, agar tetap terjangkau oleh kemampuan finansial rakyat. 
Untuk dapat memberi peluang kepada rakyat agar dapat memperoleh penghasilan, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, sehingga setiap waktu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru, yang dapat menampung tenaga kerja secara optimal, baik tenaga kerja yang tidak terlatih maupun tenaga kerja yang terlatih serta tenaga kerja terdidik.   Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan mewujudkan kestabilan harga kebutuhan pokok rakyat, agar penghasilan rakyat dapat dinikmati secara layak dan tidak tertekan karena kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.   Pandangan ini sejalan dengan pemerintah dimana Presiden pernah menyampaikan amanatnya pada saat kunjungan ke Jawa Timur, bahwa perekonomian Indonesia tidak akan dilepaskan menganut sistem kapitalis murni, pemerintah tetap akan ikut campur mengendalikan harga pasar. 
Kestabilan harga bahan kebutuhan pokok yang terjangkau oleh kemampuan rakyat, memberi peluang kepada rakyat untuk dapat menabung dan tabungan rakyat ini akan bermanfaat bagi negara dalam mengendalikan pergerakan modal pembangunan.  Dengan demikian, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerintah harus memperjuangkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga dan mengendalikan kestabilan ekonomi.  

Minggu, 30 Januari 2011

Pembinaan kemampuan pertahanan

 Sambungan ...2 Selesai.

PERTAHANAN NEGARA WAJIB DIPERSIAPKAN OLEH PEMERINTAH

4. Bagaimana Militer mempersiapkan diri.

4.1. Perang bukan hanya domain tentara. Perang merupakan masalah sangat vital bagi sebuah negara, perang menentukan tegak atau runtuhnya negara sehingga harus dipelajari secara mendetail. Wee Chow Hou (2001,15) dan Perang adalah sesuatu yang sangat penting sehingga tidak mungkin hanya diserahkan kepada militer. Kalah atau menang perang tidak hanya didominasi oleh kekuatan tentara, tetapi juga menyangkut elemen lain yang secara bersama-sama saling memperkuat dan saling mendukung. Perang perlu pembiayaan yang besar, yang berarti membutuhkan kekuatan perekonomian negara, oleh sebab itu, perang hanya akan dilakukan apabila diperhitungkan pasti menang dan dalam waktu yang singkat. Perang juga perlu dukungan kekuatan diplomasi, yang bergerak untuk memperoleh dukungan internasional, sehingga opini internasional menjadi penentu kemenangan perang, seperti pengalaman yang pernah dilakukan oleh Vietnam atau pengalaman Indonesia pada awal kemerdekaan. Perang sangat membutuhkan dukungan informasi, pengetahuan tentang musuh dan kelemahan dan kerawanan musuh, kekuatan musuh, sehingga pasukan dapat menentukan sasaran terlemah untuk dihancurkan yang akan mempengaruhi kesiapsiagaan musuh.
Dengan melihat pola peperangan yang berkembang saat sekarang, terdapat aktor negara maupun bukan negara yang berperan dan berusaha melemahkan kekuatan negara dari dalam negeri secara perlahan namun pasti. Oleh sebab itu pemerintah wajib meningkatkan ketahanan disegala bidang, baik ideologi, politik , ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Meningkatkan ketahanan Nasional diawali dengan mengeliminir kelemahan dan kejanggalan yang sudah nampak jelas dan dengan memberdayakan seluruh elemen kekuatan negara, sesuai tugas dan tanggungjawab para pemangku kepentingan termasuk bagaimana pertahanan negara dipersiapkan.

4.2. Belajar memahami perang. Peran Komunitas Pertahanan, yang dinyatakan Andi wijayanto, dalam Revolusi krida yudha (revolution of warfare), mengutip pendapat Eliot Cohen (2010, 212), bahwa Instrumen perang terdiri dari kombinasi teknologi militer, organisasi militer dan strategi operasi militer, yang setiap saat akan berubah manakala terjadi perkembangan teknologi militer kedalam organisasi militer. Lebih lanjut Andi Wijayanto mengutip pendapat Rossen, bahwa revolusi peperangan meliputi inovasi doktrin perang, restrukturisasi tata pertempuran dan peningkatan kinerja pertempuran melalui evaluasi gelar pertempuran. Dalam pandangannya bahwa kapabilitas militer belum diarahkan untuk mencapai revolusi krida yuda, dan baru bergerak dalam mengeliminasi karakter tentara politik yang dikembangkan oleh Jendral Nasution dalam konsep jalan tengah. 

Militer telah mengembangkan berbagai jenis senjata baru dengan mengadopsi perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi, informasi, komputerisasi dan digitalisasi, untuk memenangkan pertempuran. Sejarah perkembangan teknologi militer mencatat bahwa evolusi yang telah terjadi menurut Knox dan Murray yang dikutip Andi Wijayanto (2010; 213-4) tahapan tersebut adalah : (1) pembentukan negara modern dengan institusi militer modern yang didukung dengan reformasi organisasi dan taktik militer serta reformasi sistem logistik militer; (2) Mobilisasi dan militerisasi warganegara, mobilisasi ekonomi negara,dukungan politik negara dan tentara warga negara; (3) Industrialisasi militer dan mengadopsi teknologi; (4) Integrasi antar angkatan dan integrasi metode pertempuran; dan (5) pengembangan senjata pemusnah massal, komputerisasi dan digitalisasi senjata. 

Dengan mempelajari sejarah perkembangan teknologi ini, saat ini negara berkembang masih belum melewati meskipun pada tahap pertama, juga masih terkendala pada tahap kedua dan baru memulai / merintis tahapan ketiga. Sehingga bila dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang sudah diterapkan oleh negara-negara maju sangat tertinggal.


Sabtu, 29 Januari 2011

Pembinaan kemampuan Pertahanan

 Lanjutan 1....
SISTEM PERTAHANAN NEGARA
WAJIB DIPERSIAPKAN OLEH NEGARA


3. Evolusi Strategi perang.

3.1. Pendapat publik terhadap sistem pertahanan semesesta. Sudah saatnya perang semesta dipersepsikan sebagai bentuk peperangan yang meskipun pada level kebijakan tidak terjadi benturan dengan menggunakan kekuatan militer, namun perang dikemas mulai propaganda dan perang ekonomi, dengan melakukan penyusupan, mempengaruhi dan mengendalikan aktor-aktor negara secara terencana dan konstitusional, menyusun langkah-langkah halus dan terus menerus merongrong ketahanan negara disegala bidang kehidupan untuk melemahkan semua elemen kekuatan negara secara perlahan tetapi pasti, mulai dari Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Kesiapsiagaan kekuatan tetap berlangsung sebagai langkah terakhir setelah negara sasaran lumpuh dan tidak memiliki semangat untuk melawan. 

Sebuah contoh nyata, bagaimana Indonesia telah menjadi negara sasaran, yaitu pujian tentang Indonesia sebagai negara Demokrasi terbesar nomor 3 didunia, yang dinyatakan sebagai paling demokratis, karena telah berani menerapkan pemilu presiden, Parlemen dan pilkada langsung. Namun apabila mau menelisik lebih jauh kemana arah yang menjadi sasaran pujian tersebut, sebenarnya sangat jelas yaitu “menguras kekayaan Negara dengan pemborosan biaya Pemilu”. Beberapa kali Menteri dalam Negeri menyatakan bahwa biaya pemilu yang dikeluarkan oleh calon Gubernur, Bupati dan Walikota, sebagai biaya kampanye dan lain-lain tidak cukup hanya dengan 10 Milyar, tetapi dapat mencapai ratusan milyard. Setelah sang calon terpilih menjadi pejabat negara sebagai Gubernur, Bupati, atau Walikota termasuk anggota DPR, dapat dilihat dari banyaknya kasus korupsi yang menimpa para Gubernur, Bupati dan Walikota, setelah menyelesaikan atau masih dalam masa jabatannya. Keadaan ini jelas terarah pada penghancuran struktur dan kultur politik Indonesia. Belum lagi bila dihitung dengan biaya kebutuhan logistik pemilu, yang harus dikeluarkan dari APBD dan APBN, yang jelas-jelas merusak kemampuan ekonomi negara. Sementara masih banyak rakyat yang sangat membutuhkan perhatian, karena mereka masih miskin dan menghadapi kesulitan hidup sehari-hari, tetapi belum dapat ditangani secara baik karena anggaran yang tersedia telah diboroskan untuk kepentingan politik. 

Contoh lain, tentang penerapan sistem perdagangan bebas, konsep ini telah dikaji secara matang oleh negara- negara maju, yang ingin merebut pasar dunia. Mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki oleh negara-negara berkembang dalam menyusun program peningkatan perekonomian, mereka berfikir apabila tidak segera dilakukan langkah strategis, akan kehilangan pasar. Memanfaatkan kelemahan negara berkembang, memaksakan konsep perdagangan bebas, untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, berpenduduk padat dan masih dalam pengelolaan perekonomian negara, sebagai pasar bagi negara-negara maju. Penerapan sistem perdagangan bebas ini, bila tidak segera disikapi dengan peningkatan daya saing yang efektif, akan memperburuk posisi Indonesia dalam upaya mengembangkan perekonomian negara dan pada akhirnya rakyat yang akan menjadi korban. Situasi ini mengakibatkan pemerintah sulit menyediakan dana cukup untuk menyusun sistem pelayanan yang baik bagi rakyat, yang mengakibatkan rakyat merasa diabaikan dan akan memunculkan sikap menentang kepada pemerintah serta melunturkan loyalitas rakyat kepada negara, yang implikasinya akan menjadi pekerjaan komunitas keamanan negara, termasuk Tentara.

Apabila melihat beberapa kebijakan publik, dan mendalami beberapa pasal yang tertuang dalam undang-undang , akan menemukan indikasi yang kuat yang lain, bahwa bentuk perang dengan menerapkan pola economic warfare dan propaganda telah diterapkan oleh kekuatan dari luar negara, baik oleh aktor negara maupun non negara memanfaatkan kelemahan mental dan moral aktor penentu kebijakan, sebagai suatu bukti bahwa “perang tidak hanya cukup dengan pengerahan kekuatan dan kekerasan, tetapi melakukan dengan berbagai cara yang mendukung agar perang dapat dimenangkan sampai musuh mau mengikuti kemauan pemenang, termasuk dengan menggunakan strategi pembusukan dari dalam, menciptakan konflik dalam negeri, kekacauan politik dan melemahkan ekonomi negara sasaran” Benoit Durieux (2001,254).


Jumat, 28 Januari 2011

Pembinaan kemampuan pertahanan


naskah ke -1  dari 3 naskah dalam satu judul
 
SISTEM PERTAHANAN NEGARA
WAJIB DIPERSIAPKAN OLEH NEGARA

Oleh : Juanda Syaifuddin, M.Si (Han)


1. Pendahuluan.   Tahun 1998 tercatat sebagai periode paling suram dalam sejarah perekonomian Indonesia yang akan selalu diingat, karena  prestasi ekonomi yang telah dicapai selama dua dekade musnah, sekaligus menenggelamkan semua harapan dan bayangan indah, dalam menyongsong millenium baru.  Krisis semenjak tahun 1997 berkembang semakin buruk dalam waktu singkat dan dampak krisis dirasakan secara nyata oleh masyarakat serta dunia usaha.   Dana Moneter Internasional (IMF) turun tangan sejak Oktober 1997, namun tidak bisa segera memperbaiki stabilitas ekonomi dan rupiah,   krisis ekonomi Indonesia tercatat sebagai yang terparah di Asia Tenggara yang  berkembang menjadi krisis multidimensi dan melumpuhkan nyaris seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa, yang berujung pada  berakhirnya  pemerintahan  Presiden Soeharto.    Bantuan untuk memulihkan perekonomian Indonesia, dilakukan oleh IMF dan selama kerjasama berlangsung, semua sistem perekonomian Indonesia diatur dan dikendalikan  serta harus mengikuti kebijakan mereka.  Dibalik bantuan tersebut disinyalir IMF mengemban agenda yang dirancang oleh negara donor, secara terselubung menanamkan pengaruhnya secara berakar untuk mengendalikan perekonomian di Indonesia.  

Pada dasarnya  setiap negara berusaha untuk lebih unggul dari negara yang lain dan untuk mencapainya bersedia melakukan apapun, bahkan sampai menyusupkan aktor  ahli  kedalam sistem negara saingannya.  Oleh karenanya, di jaman yang serba modern saat sekarang, pengelola negara wajib mewaspadai adanya musuh/pesaing dan selalu berusaha mencari untuk menemukan siapa musuh/pesaing yang sebenarnya, karena    para aktor ahli yang menyusup, dapat berfikir secara berbeda dengan menampakkan sikap damai dan membantu  namun secara tersembunyi telah menentukan sasaran dan mampu mengelola  konflik.    Menghindari konflik yang tidak menguntungkan dan menghadapi konflik yang tidak dapat dihindari dengan menerapkan manuver yang sulit dilacak agar tetap dapat  mempertahankan citra yang baik.   


Minggu, 23 Januari 2011

Internasional

DILEMMA :

INTERVENSI DAN KEDAULATAN

Pada dasarnya tidak sebuah negarapun berhak untuk mencampuri urusan dalam negeri suatu negara berdaulat lain. Piagam PBB telah mengatur prinsip kedaulatan negara dan non-intervensi dalam Pasal 2 (1) yang berbunyi “The organization is based on the principle of the sovereign equality of all the members.”
Pasal 2 (4) :
“All members shall refrain in their international relation from the threat or use of force against the teritorial integrity or political independence of any state, or in any other manner inconsistent with the purpose of the United Nations.”
Pasal 2 (7) :
“Nothing contained in the present charter shall autorize the United Nations to intervene in matters which essentially within the domestic jurisdiction of any state or shall require the Members to submit such matters to settlement under the present charter, but the principle shall not prejudice the application of enforcement measures under chapter VII.”

Ketentuan piagam tersebut dengan jelas menyatakan bahwa dalam hubungan antar negara tidak diperbolehkan adanya intervensi. Pengaturan tersebut semakin dikuatkan dengan resolusi majelis umum PBB no 2625 (XXV) yang dikeluarkan tanggal 24 Oktober 1970, yang kemudian diterima sebagai Deklarasi Majelis Umum Tentang Prinsip-Prinsip Hukum International Mengenai Hubungan Persahabatan dan Kerjasama Antar negara yang berkaitan dengan Piagam PBB.

Jumat, 21 Januari 2011

Profesionalisme

PENGARUH ANGGARAN DAN KESEJAHTERAAN
DALAM MENCAPAI TENTARA PROFESIONAL


1. Pendahuluan. Kepentingan utama pembentukan sebuah negara adalah mempertahankan dan menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta melindungi keselamatan bangsa dari ancaman yang akan merebut kedaulatan negara dan wilayah. Karena kepentingan tersebut, maka negara membentuk organisasi angkatan bersenjata dengan tugas yang jelas, sebagai alat pertahanan yang berkewajiban untuk mempertahankan dan menjaga kedalatan negara serta melindungi keselamatan bangsa dari semua bentuk ancaman. Agar tentara mampu melaksanakan tugas tersebut maka organisasi tentara harus disiplin, setia, terdidik dan terlatih.

Profesionalisme militer adalah sebuah tuntutan, yang harus dapat dicapai oleh setiap organisasi Militer, sebagai salah satu persyaratan agar tentara mampu melaksanakan tugasnya sebagai kekuatan pertahanan negara. Profesional, merupakan gabungan antara keahlian dan tanggungjawab. Keahlian dapat diperoleh dari pendidikan dan latihan, sedangkan tanggungjawab dibentuk dari sikap untuk melaksanakan tugas yang dibebenkan kepada organisasi, dengan tidak melakukan penyimpangan dari ketentuan dan peraturan yang berlaku yang didukung oleh kedisiplinan. Untuk menjadikan tentara yang profesional membutuhkan pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kepentingannya, yang berarti lembaga pendidikan dan latihan harus dilengkapi dengan fasilitas dalam bentuk komponen-komponen pendidikan agar pengetahuan dan ketrampilan yang ditansformasikan kepada prajurit dapat terlaksana secara optimal. Demikian juga halnya dengan latihan, membutuhkan fasilitas, sarana, prasarana yang cukup serta ketersediaan doktrin agar latihan dapat mendukung tercapainya keahlian yang dibutuhkan searah dengan tugas yang akan dihadapi oleh setiap prajurit dan setiap jenis organisasi. 

Untuk dapat melaksanakan latihan yang baik membutuhkan kesungguhan dan konsentrasi dari setiap peserta latihan baik pelatih, pendukung maupun pelaku latihan. Penyelanggara dan peserta latihan harus dapat memfokuskan kepada program latihan yang ditetapkan, tanpa membagi perhatian kepada permasalahan lalin diluar kegiatan latihan. Agar konsentrasi dan perhatian dapat tertuju seutuhnya kepada program dan kegiatan, tidak boleh ada permasalahan lain yang belum terselesaikan dan belum terpenuhi, baik perlengkapan maupun kebutuhan bagi keluarganya, yang hanya dapat terlaksana apabila kesejahteraan prajurit telah dicukupi. Beberapa tinjauan terhadap upaya mewujudkan tentara profesional, disampaikan beberapa elemen pengaruh ditinjau dari kesejahteraan, Anggaran dan doktrin.


Minggu, 02 Januari 2011

Perang bukan Genocida

  

Perang bukan Genocida


Perang dan genosida, merupakan istilah yang berbeda, sehingga  apabila  perang dianggap sama dengan genocida, adalah pendapat yang tidak dapat disetujui.   Adapun bila dalam sebuah perang dan terdapat dinamika pembantaian terhadap etnis tertentu, maka itu adalah kasus tersendiri, yang tidak berlaku secara  seragam dan selalu terjadi.   Seperti bila dilihat pada kasus perang dunia II, perang berlangsung antar Negara yang menyatakan perang, disatu sisi Jerman dan kelompoknya, disisi lain Sekutu dengan segala perkuatannya.   Dalam perencanaan  dan persiapan perang, tidak ada tertuang rencana untuk menghancurkan atau melenyapkan bangsa tertentu.   Kalaupun ada mungkin hanya dalam pikiran pemimpin perang, pemimpin Nazi, yaitu Hitler.   Dalam kasus peran dunia kedua terjadi genocide yang dilakukan oleh Hitler, dengan mengerahkan kekuatan militer terorganisir, membantai etnis Yahudi, namun dinamika kasus ini tidak termasuk dalam perencanaan dan strategi perang.
          Sebuah perang, dalam pelaksanaanya selalu disusun strategi dan selalu memiliki tujuan dan sasaran. Perang secara umum berlaku bagi dua negara atau lebih saling berhadapan dengan menggunakan kekuatan militer, atau dengan cara lain setelah perang berevolusi, intinya tujuan politik sebuah Negara dapat dicapai.   Secara teoritis, tujuan perang adalah untuk  memaksa musuh menyerah tanpa syarat, penundukan negara, musuh bangsa dengan menggunakan prinsip penghancuran.   Ada babarapa jenis perang, antara lain  perang Absolut, cenderung mengabaikan hukum internasonal dan prinsip moral , menggunakan kekuatan militer secara tidak terkontrol.   Mobilisasi dilakukan secara total baik Sumberdaya manusia, Sumberdaya nasional  maupun ekonomi untuk tujuan perang.   Dalam pengendaliannya dibentuk organisasi sentral dengan tujuan terarah , menguasai semua aspek kehidupan publik  dan swasta untuk kepentingan perang.   Dalam pelaksanaan perang absolut, telah menghapuskan batas antara sipil dan militer , sipil menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan perang dan juga menjadi target  tindakan musuh.